Polres Merauke Gelar Simulasi Pengamanan Pemilukada
MERAUKE – Polres Merauke menggelar simulasi pengamanan proses dan tahapan Pemilukada di areal Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke, Rabu (12/8).
Dalam kegiatan simulasi tersebut 360 personil dari Polres Merauke dan
di-back up Subden Brimob Merauke diturunkan. Ruas Jalan Ahmad Yani
ditutup selama kegiatan dimaksud. Skenario dari kegiatan tersebut adalah
untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa ketika dilakukan pleno pemungutan
suara di Kantor KPUD Merauke.
Wakapolres Merauke, Kompol Muhsin Ningkuela, SH., menerangkan
kegiatan simulasi digelar untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang
terjadi dalam proses Pemilukada Kabupaten Merauke tahun 2015.
“Kita laksanakan di KPUD, karena KPU sebagai pemeran utama dalam
pemilu. Kita lihat pengalaman ada kantor KPU dibakar, karena
ketidakpuasan massa terhadap hasil pemilu. Sehingga kita perlu melakukan
simulasi untuk mengantisipasi,” terang Wakapolres, kemarin.
Dikatakan, dalam simulasi itu, petugas berupaya mengamankan
penyelenggara dan aset-aset negara yang ada di dalamnya. Melalui
simulasi, pihak Kepolisian dapat menggambarkan situasi apabila terjadi
unjuk rasa anarkis. “Sehingga kalau ada masalah yang sebenarnya terjadi,
anggota sudah punya gambaran. Bagaimana mengatasi masalah tersebut,”
terang Wakapolres.
Kabag Ops Polres Merauke, AKP. Marthin Koagouw mengungkapkan skenario
dalam simulasi pengamanan tersebut, terjadi aksi protes massa terhadap
pihak KPU ketika dilakukan pleno pemungutan suara.
“Pada saat pleno, terjadi permasalahan. Ada salah satu pasangan yang
tidak mau menerima hasil pleno. Massa dikumpulkan untuk berunjuk rasa.
Kita menghalangi mereka, karena tidak ada ijin dari Polres,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Marthin, massa tetap memaksakan diri untuk
melakukan protes di KPU. Dan ketika itu, massa mulai anarkis. sehingga
pihak Kepolisian mengambil langkah-langkah untuk membubarkan massa.
“Awalnya kita negosiasi, tapi gagal. Massa bersikeras. Akhirnya kita
lakukan tahapan-tahapan penindakan. Mulai turun Dalmas kerangka, lalu
Dalmas inti. Tapi karena tidak mampu, kita turunkan lintas ganti dari
Brimob,” ujarnya.
Lalu petugas mulai melakukan langkah-langkah penindakan. Dari
penangkapan provokator maupun koordinator aksi hingga membubarkan massa
dengan menggunakan watercanon (gas air mata). “Penyelenggara, dalam hal
ini Ketua KPU dan anggota kita sudah amankan lewat pintu yang telah
disiapkan. Intinya Polres siap mengamankan Pemilu 2015,” tandasnya. (moe/aj/lo1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar