Rabu, 12 Agustus 2015

Polres Merauke Gelar Simulasi Pengamanan Pemilukada

Polres Merauke Gelar Simulasi Pengamanan Pemilukada 

Suasana simulai pengamanan Pemilukada yang digelar Polres Merauke.

 

 

 

 

 

 

 

 

MERAUKE – Polres Merauke menggelar simulasi pengamanan proses dan tahapan Pemilukada di areal Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke, Rabu (12/8). 

Dalam kegiatan simulasi tersebut 360 personil dari Polres Merauke dan di-back up Subden Brimob Merauke diturunkan. Ruas Jalan Ahmad Yani ditutup selama kegiatan dimaksud. Skenario dari kegiatan tersebut adalah untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa ketika dilakukan pleno pemungutan suara di Kantor KPUD Merauke.
Wakapolres Merauke, Kompol Muhsin Ningkuela, SH., menerangkan kegiatan simulasi digelar untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dalam proses Pemilukada Kabupaten Merauke tahun 2015.
“Kita laksanakan di KPUD, karena KPU sebagai pemeran utama dalam pemilu. Kita lihat pengalaman ada kantor KPU dibakar, karena ketidakpuasan massa terhadap hasil pemilu. Sehingga kita perlu melakukan simulasi untuk mengantisipasi,” terang Wakapolres, kemarin.

Dikatakan, dalam simulasi itu, petugas berupaya mengamankan penyelenggara dan aset-aset negara yang ada di dalamnya. Melalui simulasi, pihak Kepolisian dapat menggambarkan situasi apabila terjadi unjuk rasa anarkis. “Sehingga kalau ada masalah yang sebenarnya terjadi, anggota sudah punya gambaran. Bagaimana mengatasi masalah tersebut,” terang Wakapolres.
Kabag Ops Polres Merauke, AKP. Marthin Koagouw mengungkapkan skenario dalam simulasi pengamanan tersebut, terjadi aksi protes massa terhadap pihak KPU ketika dilakukan pleno pemungutan suara. 
“Pada saat pleno, terjadi permasalahan. Ada salah satu pasangan yang tidak mau menerima hasil pleno. Massa dikumpulkan untuk berunjuk rasa. Kita menghalangi mereka, karena tidak ada ijin dari Polres,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Marthin, massa tetap memaksakan diri untuk melakukan protes di KPU. Dan ketika itu, massa mulai anarkis. sehingga pihak Kepolisian mengambil langkah-langkah untuk membubarkan massa.
“Awalnya kita negosiasi, tapi gagal. Massa bersikeras. Akhirnya kita lakukan tahapan-tahapan penindakan. Mulai turun Dalmas kerangka, lalu Dalmas inti. Tapi karena tidak mampu, kita turunkan lintas ganti dari Brimob,” ujarnya.
Lalu petugas mulai melakukan langkah-langkah penindakan. Dari penangkapan provokator maupun koordinator aksi hingga membubarkan massa dengan menggunakan watercanon (gas air mata). “Penyelenggara, dalam hal ini Ketua KPU dan anggota kita sudah amankan lewat pintu yang telah disiapkan. Intinya Polres siap mengamankan Pemilu 2015,” tandasnya. (moe/aj/lo1) 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar