PADA HARI SELASA TANGGAL 1 SEPTEMBER 2015 BERTEMPAT DI AULA MAPOLRES MERAUKE TELAH DILAKSANAKAN SYUKURAN DALAM RANGKA HUT POLWAN KE - 67 TAHUN DENGAN PROSESI PEMOTONGAN KUE ULTAH DAN PEMBERIAN KUE ULTAH KEPADA POLWAN TERMUDA, DALAM KESEMPATAN TSB DISAMPAIKAN SAMBUTAN OLEH WAKAPOLRES MERAUKE KOMPOL MUHSIN NINGKEULA, SH DAN IBU ASUH POLWAN INY. FATMA MUHSIN DILANJUTKAN DENGAN MAKAN SIANG BERSAMA POLWAN DITUNTUT UNTUK KERJA KERAS DALAM PELAKSAAN TUGASNYA DAN AMAL BAIK YANG LAIN, MASY MEMBUTUHKAN SENTUHAN POLWAN DALAM MENGANGANI KASUS KDRT, ANAK-ANAK DAN RASIA THDP WANITA, PELARANGAN DISKRIMINASI BERDASARKAN GENDER, POLWAN YG PROFESIONAL MEMPUANYAI KWALITAS DAN KUANTITAS SAAT INI POLWAN POLRES MERAUKE BERJUMLAH 27 ORG 4 PERWIRA DAN 23 BINTARA BERIKUT DOKUMENTASI KEGIATAN SBB :
Senin, 31 Agustus 2015
SYUKURAN HUT POLWAN KE - 67 POLRES MERAUKE POLDA PAPUA
SYUKURAN HUT POLWAN KE - 67 POLRES MERAUKE POLDA PAPUA
Minggu, 30 Agustus 2015
Bentrok Oknum TNI vs Polri di Polman, Seorang Aparat Tewas Tertembak
Bentrok Oknum TNI vs Polri di Polman, Seorang Aparat Tewas Tertembak
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Bentrok oknum anggota TNI versus anggota Polri terjadi di sirkuit Permanen Sport Center Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (30/8/2015) jelang sore. Seorang anggota TNI, Prada Yuliadi, tewas tertembak.
Ratusan penonton berlari mengamankan diri masing-masing ketika melihat kericuhan dua kubu aparat tersebut.
Tidak sedikit penonton yang panik, histeris ketika mendengar tembakan berkali-kali aparat bersangkutan.
Kabarnya, pemicu bentrokan adalah kesalahpahaman antara aparat dari TNI satuan Kompi dan Polri dari unit Patroli Motor.
Kronologi
Informasi yang diperoleh tribun-timur.com, penembakan terjadi berawal dari kericuhan antara seorang anggota TNI Kodim 1401/Majene Praka Laksmono dan anggota Patmor Reserse Polman Bribda Ambo Sikki .
Keributan itu diawali ketika Praka Rusmono sementara menonton balapan
dengan anggota kru MMS racing Team Majene bernama Umar (27) asal
Kecamatan Banggae timur kabupaten Majene.
Tiba-tiba ia didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.
Namun salah satu rekan Praka Laksmono anggota team kru MMS racing
Team Majene terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di
parit.
Praka Laksmono yang tidak terima menghampiri anggota patmor dan menyampaikan ," Jangan begitu pak saya juga anggota."
Beberapa anggota patmor Res Polman yang melihat kejadian tersebut tidak terima langsung mendorong dan memukul Praka Laksmono.
Usai keributan setelah mereka didamaikan.
Sekitar dua jam kemudian, tiba-tiba terjadi penembakan yang belum diketahui asalnya dan mengenai perut Prada Yuliadi.
Prada Yuliadi langsung dibawa ke rumah sakit Polewali dan dinyatakan meninggal dunia. (*)
kasus di Timika Papua
Kronologi anggota TNI tembak 2 warga sipil di Timika
JAYAPURA, Indonesia — Anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat (TNI AD) menembak mati masyarakat sipil di Timika, Papua, Jumat
dini hari tadi, 28 Agustus. Selain dua warga tertembak, tiga lainnya
luka-luka.
“Betul, ada kejadian itu,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto, Jumat.
Pada Senin, 24 Agustus, menurut Wuryanto, anggota TNI yang kemudian
diketahui bernama Serka Makher sedang mabuk. Ia lalu dikeroyok oleh
masyarakat di Koperapoka.
Sementara itu rekannya, Sertu A dan
Praka G, mencari keberadaan Makher ke rumah warga dan kantor polisi.
Tapi polisi mengaku tak tahu di mana keberadaan Makher.
Setelah mengumpulkan informasi, akhirnya Sertu A dan Praka G
memutuskan untuk mencari Makher ke Pertigaan Titi Teguh. Pencarian
Makher menemui titik terang dengan menemukan motor Kawasaki KLX
miliknya.
Sertu A, yang kemudian dikenal dengan Anshar, lalu segera menghubungi
ponsel Makher dan ternyata tersambung. Sertu Anshar kemudian meminta
Makher untuk merapat ke pertigaan.
"Saat A mau kembali ke motornya menjemput rekannya, warga sudah
mengepungnya, lalu juga mengeroyok Sertu A juga sampai bersimbah darah,"
ujar Wuryanto.
Pengeroyokan disaksikan oleh Praka G.
Ketika dikeroyok, Sertu Anshar langsung mengisi senjatanya dan
menembak ke arah atas dua kali. Sebagian massa sempat ada yang mundur.
Tapi menurut versi TNI, ada warga yang mendekat dan mencoba merebut
senjata.
Saat senjata akan direbut itulah, berdasarkan penuturan Wuryanto,
Sertu Anshar membela diri dengan menendang pelaku. Ia kemudian menembak
ke arah massa dengan sasaran kaki.
Penembakan terhadap warga oleh Sertu Anshar terjadi di Koperapoka,
sekitar 50 meter dari Gorong-Gorong Tiimika Terminal Bus menuju
Freeport.
Setelah menembak, Sertu Anshar langsung berdiri dan melarikan diri ke
arah perempatan PIN Cellular. Sertu Anshar sempat melihat ada
masyarakat yang diseret tubuhnya seperti korban tembakan.
Sertu Anshar selanjutnya melarikan diri ke kantor Subdenpom untuk meminta bantuan. Ia pun diamankan.
Dua warga meninggal, 4 luka-luka
Dari kejadian tersebut, dua warga meninggal diduga terkena tembakan dari senjata Sertu Anshar.
Mereka adalah Imanuel Mairimau, 23 tahun, dari Suku Kamoro, Nawaripi.
Imanuel tewas seketika dengan luka tembak di leher tembus ke belakang.
Korban kedua adalah Yulianus Okoare, 23 tahun, dari Suku Kamoro. Ia
meninggal dunia dengan luka tembak di perut tembus belakang. Ia sempat
sadar tapi kemudian meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah Mimika.
Selanjutnya Martinus Apokapo, 24 tahun, dari Suku Kamoro, Nawaripi,
kritis dengan luka tembak pinggang kiri. Kemudian Martinus Imaputa, 17
tahun, laki-laki, dari Suku Kamoro, dengan luka tembak dada kiri tembus
paru-paru. Dan
Thomas Apoka, 20 tahun, Suku Kamoro, dengan luka tembak kaki kiri bawah.
Serta Moses Imipu, 23 tahun, Suku Kamoro, dengan luka tembak di paha kanan dalam.
Kerugian materiil yang diderita akibat insiden ini adalah dua unit
kendaraan dinas milik TNI dan Polri yang rusak berat. Dua kendaraan itu
saat ini diamakan oleh Direktorat Satuan Lalu Lintas Polisi Resor
Mimika.
TNI minta maaf
Jajaran TNI langsung meminta maaf pada warga terkait kejadian ini.
“Sekali lagi kami sangat menyesal atas insiden yang tidak perlu itu.
Yang jelas penanganan anggota dilakukan di Detasemen POM TNI di Timika,"
kata Wuryanto.
Sementara itu Panglima Kodam setempat langsung memerintahkan Danrem
174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Supartodi ke lokasi kejadian untuk
melakukan koordinasi bersama Kapolres dan Dandim melibatkan kepala suku,
tokoh agama, untuk menenangkan keluarga korban dan menyelesaikan
masalah.
"Kodam Cenderawasih juga meminta maaf kepada keluarga korban dan akan
memberikan santunan kepada korban. Dan akan tetap memproses prajurit
yang melakukan tindakan ini dan juga mengobati masyarakat yang terkena
tembakan,” kata Supartodi.
Kesaksian warga
Berbeda dengan keterangan TNI, salah satu warga Mimika bernama Petrus
mengatakan, peristiwa terjadi saat warga setempat sedang menggelar
syukuran dan warga menutup Jalan Koperapoka.
Lantas tiba-tiba ada dua anggota TNI yang menerobos palang jalan itu.
“Warga pun menegur kedua anggota TNI dan meminta menghentikan motor yang mereka kendarai,” tutur Petrus.
Tapi, menurut kesaksian Petrus, salah seorang anggota TNI lalu
menghentikan motornya dan langsung membentak dan mengeluarkan kata-kata
kasar kepada warga. Kontan warga langsung mengurung keduanya.
“Lalu selang waktu tak lama, muncul lagi tiga anggota TNI mengunakan
motor warna hitam dengan membawa senjata dan langsung menembaki
masyarakat di situ, hingga ada korban jiwa,” kata Petrus. —Rappler.com
Jumat, 28 Agustus 2015
Pengecekan Kesiapan Posko Ops Mantap Praja 2015
Pengecekan Kesiapan Posko Ops Mantap Praja 2015
Merauke, - Pengecekan Kesiapan Posko Ops Mantap Praja 2015 oleh Kapolres Merauke AKBP Sri Satyatama selaku Kasat Gas res , Sik yang di dampingi oleh Kabag Ops dan KaPosko OMP 2015. Dalam rangka Pengamanan Pemilukada 2015 tanggal 9 Desember 2015, Berikut dokumentasi Pengamanan dan pengecekapan Posko OMP 2015 ;
Pengamanan Kantor KPUD dgn dipasang Blokade Kawat berduri
Didirikan Pos Polisi di Kantor KPUD Kab. Merauke
Pengamanan sekretariat Balon Romanus Mbaraka - Sugiyanto
Pengamanan sekretariat Balon Fredy Gebze dan Sularso
Pengecekan dan arahan dari Kasatgas res
Menerangkan Mapping Game bila terjadi Chaoos
Mapping Game
Posko Ops Mantap Praja 2015 Polres Merauke
Kaposko mengecek Renbut Pers dan daerah rawan
Kamis, 27 Agustus 2015
Rabu, 26 Agustus 2015
Kegiatan Polres Merauke tanggal 26 Agustus 2015
Kegiatan Polres Merauke tanggal 26 Agustus 2015
Merauke, Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 jam. 07.30 wit telah dilaksanakan APP oleh Kabag Ops Polres Merauke Kompol Marthin Koagouw, SH dan dilanjutkan oleh Kapolres Merauke AKBP Sri Satyatama, Sik dalam pelaksanaan Pengamanan tahapan pemilukada yaitu besok tanggal 27 Agustus 2015 jam 15.00 Wit bertempat di tugu perbatasan RI-PNG akan dilaksanakan Pengamanan deklarasi damai Pemilukada serentak untuk wilayah Papua sebanyak 11 Kabupaten yang di laks di Titik 0 Sota - Merauke Papua, Giat berjalan dengan lancar. Dokumentasi terlampir;
Merauke, Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 jam. 08.00 wit telah datang Tamu dari Kemenhankam RI yang di terima oleh Kapolres Merauke AKBP Sri Satyatama, Sik, Kabag Ren Kompol Ridwan, SH dan Kasat Polair AKP Sakka bertempat di Ruang Kapolres Merauke, Giat berjalan dengan lancar. Dokumentasi terlampir;
Kapolres sedang membahas permasalahan dengan Tim kemenhankam RI
Merauke, Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 jam. 08.30 wit bertempat di Lapangan apel Mapolres Merauke telah dilaksanakan Pembagian minuman suplemen kepada seluruh anggota yang akan menunjang pelaksanaan tugas agar bisa menjaga kesehatan baik fisik maupun mental guna menghadapi pelaksanaan rangkaian Pemilukada serentak tanggal 9 Desember 2015 di Kabupaten Merauke. Giat berjalan dengan lancar. Dokumentasi terlampir;
Merauke, Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 jam. 09.00 wit telah datang Tamu dari Puslitbang Mabes Polri untuk melaksanakan Workshop di Aula Mapolres Merauke adapun tim terdiri dari Kombes Pol M. Agus Fajar H,Sik, Akbp Rahmat Syukri, Dr. Anto Satriyo Nugroho, B.Eng,M.Eng, Penata Mulyanto, SE. Adapun materi yang disampaikan berkaitan dengan Peningkatan sarana-prasarana penyidikan dan Sumber daya Polri yang handal dalam rangka pelayanan prima guna terwujudnya kondisi Kamtibmas yang Kondusif. Peserta yang ikut seluruh anggota Mapolres Merauke terutama para penyidik sebanyak 150 Pers. Giat berjalan dengan lancar. Dokumentasi terlampir;
Merauke, Pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 jam. 07.00 wit Bertempat di Lapangan Makorem 174/Atw telah dilaksanakan giat upacara penerimaan pasukan yang akan bertugas sepanjang wilayah perbatasan RI - PNG sebanyak 1.400 Personil, Giat diikuti oleh Wakapolres Merauke Kompol Muhsin Ningkeula, SH dan para muspida, bertindak selaku irup Danrem 174/Atw Brigjen TNI Supartodi, SE,MH Giat berjalan dengan lancar. Dokumentasi terlampir;
Langganan:
Postingan (Atom)